Jadilah seperti emas, yang semakin tua semakin bertambah nilainya.
Nilai diri. Sering kali di sandingkan dengan jabatan, harta, suku, bahkan merek!
Jika Anda adalah salah satu penganut paham tersebut dan Anda merasa bangga (tapi tidak sombong) pada diri Anda, rasanya itu tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika Anda menganut paham tersebut dan mulai membandingkan diri hingga Anda terpuruk, malu dan merasa tidak berharga! Itu yang akan kita bahas disini, semoga bermanfaat!
Nilai diri tidak bergantung dimana kamu berada saat ini, apa jabatanmu, berapa hartamu, siapa namamu, kapan tanggal lahirmu, atau bagaimana fisikmu.
Nilai diri bergantung pada siapa kamu dihadapan dirimu sendiri dan Tuhanmu.
Ketahuilah, setiap orang memiliki nilainya masing-masing. Bahkan saat kita lahir pun Tuhan memberikan nilai diri yang baik, utuh, sesuai dengan peran kita di dunia.
"Kau bukan sebuah kebetulan. Kau tidak diproduksi secara massal. Kau bukan produk jalur rakitan. Kau sengaja dirancang khusus, dikaruniai talenta, dan dengan penuh kasih ditempatkan di bumi oleh Tuhan." (Max Lucado)
Tidak ada rancangan kecelakaan pada segala rancanganNya dalam hidupmu. Setiap orang dilahirkan unik, berbeda, dan bernilai. Termasuk Anda dan saya.
Tetapi jika memang benar semulia itu penciptaan kita, mengapa sungguh hidup ini serasa tidak berharga?
Itu sebuah pertanyaan yang sangat lazim kita dengar dari seorang yang sedang terpuruk.
Pertanyaan itu dapat muncul sebagai awal atau tanda rusaknya nilai diri seseorang, bahkan mereka yang memiliki nilai diri sempurna ketika dilahirkan.
Keunikan dan nilai diri yang baik pada mulanya itu dapat rusak seiring waktu, perbuatan kita dan penilaian orang terhadap kita. Dan kabar baiknya, serusak apa pun itu, selalu dapat dipulihkan.
Tidak ada jalan lain untuk memulihkan nilai diri selain dengan lahir kembali. Ya, lahir kembali. Bukan secara fisik, tetapi secara mental, pikiran, dan hati.
Terimalah dengan lapang dada segala peristiwa yang memilukan, memalukan dan semua yang membuat kita terpuruk. Yakinlah, setiap peristiwa memiliki makna yang sangat mulia untuk pembelajaran bagi kita dan sesama. Itulah yang dinamakan ikhlas, karena kelemahan yang kita ikhlaskan dan kita terima dengan penuh syukur, akan menjadi kekuatan kita.
Berserah pada Tuhan dan mohon ampun untuk segalanya. Tak ada yang lebih indah selain penyerahan hati yang utuh kepadaNya.
Hadapi hari baru dengan kesadaran penuh bahwa setiap orang memiliki talenta yang berbeda. Dan perbedaan itu untuk saling melengkapi bukan untuk saling menjatuhkan.
Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, tapi bandingkan dengan diri kita yang kemarin. Bertumbuhlah bersama Tuhan. Temukan kembali nilai dirimu, karena kamu berharga!
Jangan berhenti percaya! Tuhan turut bekerja dalam hidupmu. Bertumbuhlah mulai dari sekarang.
Nilai diri. Sering kali di sandingkan dengan jabatan, harta, suku, bahkan merek!
Jika Anda adalah salah satu penganut paham tersebut dan Anda merasa bangga (tapi tidak sombong) pada diri Anda, rasanya itu tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika Anda menganut paham tersebut dan mulai membandingkan diri hingga Anda terpuruk, malu dan merasa tidak berharga! Itu yang akan kita bahas disini, semoga bermanfaat!
Nilai diri tidak bergantung dimana kamu berada saat ini, apa jabatanmu, berapa hartamu, siapa namamu, kapan tanggal lahirmu, atau bagaimana fisikmu.
Nilai diri bergantung pada siapa kamu dihadapan dirimu sendiri dan Tuhanmu.
Ketahuilah, setiap orang memiliki nilainya masing-masing. Bahkan saat kita lahir pun Tuhan memberikan nilai diri yang baik, utuh, sesuai dengan peran kita di dunia.
"Kau bukan sebuah kebetulan. Kau tidak diproduksi secara massal. Kau bukan produk jalur rakitan. Kau sengaja dirancang khusus, dikaruniai talenta, dan dengan penuh kasih ditempatkan di bumi oleh Tuhan." (Max Lucado)
Tidak ada rancangan kecelakaan pada segala rancanganNya dalam hidupmu. Setiap orang dilahirkan unik, berbeda, dan bernilai. Termasuk Anda dan saya.
Tetapi jika memang benar semulia itu penciptaan kita, mengapa sungguh hidup ini serasa tidak berharga?
Itu sebuah pertanyaan yang sangat lazim kita dengar dari seorang yang sedang terpuruk.
Pertanyaan itu dapat muncul sebagai awal atau tanda rusaknya nilai diri seseorang, bahkan mereka yang memiliki nilai diri sempurna ketika dilahirkan.
Keunikan dan nilai diri yang baik pada mulanya itu dapat rusak seiring waktu, perbuatan kita dan penilaian orang terhadap kita. Dan kabar baiknya, serusak apa pun itu, selalu dapat dipulihkan.
Tidak ada jalan lain untuk memulihkan nilai diri selain dengan lahir kembali. Ya, lahir kembali. Bukan secara fisik, tetapi secara mental, pikiran, dan hati.
Terimalah dengan lapang dada segala peristiwa yang memilukan, memalukan dan semua yang membuat kita terpuruk. Yakinlah, setiap peristiwa memiliki makna yang sangat mulia untuk pembelajaran bagi kita dan sesama. Itulah yang dinamakan ikhlas, karena kelemahan yang kita ikhlaskan dan kita terima dengan penuh syukur, akan menjadi kekuatan kita.
Berserah pada Tuhan dan mohon ampun untuk segalanya. Tak ada yang lebih indah selain penyerahan hati yang utuh kepadaNya.
Hadapi hari baru dengan kesadaran penuh bahwa setiap orang memiliki talenta yang berbeda. Dan perbedaan itu untuk saling melengkapi bukan untuk saling menjatuhkan.
Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, tapi bandingkan dengan diri kita yang kemarin. Bertumbuhlah bersama Tuhan. Temukan kembali nilai dirimu, karena kamu berharga!
Jangan berhenti percaya! Tuhan turut bekerja dalam hidupmu. Bertumbuhlah mulai dari sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar