Minggu, 22 April 2012 - 0 komentar
"Cintaku boleh gagal sekarang,
tapi studi dan karirku harus super,
karena
sukses akan mengundang cinta
yang lebih berkelas nanti."
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Bekerjalah seperti setiap hari adalah Senin.
Santailah seperti setiap hari adalah Minggu.
Mencintailah seperti engkau tak akan terluka.
Dan bersenang-senaglah seperti engkau akan hidup selamanya."
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Ada dua macam orang di dalam hidupmu.

Ada yang datang sebagai rahmat,
dan ada yang datang sebagai pelajaran
agar hidupmu menjadi rahmat."
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Excellence adalah melakukan hal-hal biasa dengan cara yang tidak biasa baiknya."
— Mario Teguh

- 0 komentar
"Anak muda yang akan menjadi pribadi matang yang berpengaruh, selalu keras kepala - untuk hal-hal yang baik."
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Jika Anda meyakini Anda bisa, Anda belum tentu betul.

Tapi jika Anda meyakini Anda tidak bisa, Anda 100% betul.

Mario Teguh - Loving you all as always

Maka berhati-hatilah dengan yang Anda yakini mengenai diri Anda sendiri."
— Mario Teguh
Rabu, 18 April 2012 - 0 komentar

Segala Sesuatu yang Berputar akan selalu Berputar

Bryan hampir saja tidak melihat wanita tua yang berdiri dipinggir jalan itu, tetapi dalam cahaya berkabut ia dapat melihat bahwa wanita tua itu membutuhkan pertolongan. Lalu ia menghentikan mobil Pontiacnya di depan mobil Mercedes wanita tua itu, lalu ia keluar dan menghampirinya.
Walaupun dengan wajah tersenyum wanita itu tetap merasa khawatir, karena setelah menunggu beberapa jam tidak ada seorang pun yang menolongnya. “Apakah lelaki tersebut bermaksud menyakitiku?” kata wanita tua tersebut dalam hati.
Lelaki tersebut penampilannya tidak terlalu baik, ia kelihatan begitu memprihatinkan. Wanita itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin. Sepertinya lelaki tersebut tahu apa yang ia pikirkan. Lelaki itu berkata “Saya kemari untuk membantu anda Bu, kenapa Anda tidak menunggu di dalam mobil, bukankan disana lebih hangat? Oh iya, nama Saya Bryan.”
Bryan masuk kedalam kolong mobil wanita itu untuk memperbaiki yang rusak…
Akhirnya ia selesai tetapi dia kelihatan begitu kotor dan lelah, wanita itu membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, ia berkata bahwa ia dari St.louis dan kebetulan lewat jalan ini. Dia merasa tidak cukup jika hanya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.
Wanita itu berkata berapa yang harus ia bayar, berapapun jumlahnya yangia minta tidak menjadi masalah karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya. Bryan hanya tersenyum.
Bryan tidak mengatakan berapa jumlah yang harus dibayar, karena baginya menolong orang bukanlah suatu pekerjaan. Ia yakin apabila menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan tanpa suatu imbalan, suatu hari nanti Tuhan pasti akan membalas amal perbuatannya.
Ia berkata kepada wanita itu, bila ia benar-benar ingin membalas jasanya, maka apabila suatu saat nanti apabila ia melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut “…dan ingatlah pada saya.”
Bryan menunggu sampai wanita itu menstarter mobilnya dan menghilang dari pandangan.
Setelah berjalan beberapa mil wanita itu melihat kafe kecil, lalu ia mampir kesana untuk makan dan beristirahat sebentar. Pelayan datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita itu memperhatikan sang pelayang yang sedang hamil, dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Bryan.
Setelah wanita itu selesai makan, dan sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya, wanita itu pergi secara diam-diam.
Setelah kepergiannya sang pelayan kembali, pelayan itu bingung kemana wanita itu pergi, lalu ia menemukan secarik kertas diatas meja dan uang $1000. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita itu:
“Kamu tidak berhutang apapun pada saya, karena seseorang telah menolong saya. Oleh karena itulah saya menolong kamu, maka inilah yang harus kamu lakukan:
‘Jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang’.”
Malam ketika ia pulang dan pergi tidur, ia berpikir mengenai uang dan apa yang ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya?
Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini, lalu ia memeluk suaminya yang terbaring disebelanya dan memberikan ciuman yang lembut sambil berbisik “Semuanya kan baik-baik saja, I love You, Bryan.”
_________________________________
Segala sesuatu yang berputar akan selalu berputar”, karena itu, jangan pernah berhenti untuk melakukan hal baik dalam hidupmu.
Jangan pernah putus asa, karena yang menopangmu adalah Sang Maha Kuasa.
- 0 komentar
Jangan hitung berapa kali seseorang mengecewakan dan meninggalkanmu.
Tetapi hitunglah berapa kali kau mengecewakan Tuhan dan Ia tidak pernah meninggalkanmu.
- 0 komentar

Renungan Malam #1

Sebuah renungan:
# Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa bahwa HIDUP adalah sebuah KEKAYAAN.
# Ketika aku takut MEMBERI, aku lupa bahwa semua yang aku miliki adalah PEMBERIAN.
# Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, aku lupa bahwa dalam KELEMAHAN, TUHAN memberikan aku KEKUATAN.
# Ketika aku takut RUGI, aku lupa bahwa Hidupku adalah sebuah KEBERUNTUNGAN karena AnugerahNYA.
Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu bersyukur kepadaNYA.
Infinity bigerz (K3BP2)
Jumat, 13 April 2012 - 0 komentar
Seluruh kehidupan saat masih kecil
hingga dewasa kini,
semakin lama saya hidup
semakin saya sadar
akan pengaruh sikap dalam kehidupan.

Sikap lebih penting daripada uang, daripada kesempatan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan,daripada apapun yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.

SIKAP lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang,
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi ..

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

AKHIRNYA :

Seluruh pilihan terletak di tangan Anda,
tidak ada JIKA atau TETAPI.
Pengemudi JALAN HIDUP adalah oleh
SIKAP penentunya.
- 0 komentar
Semakin umur kita bertambah,
Daya tahan tubuh kian lemah,
Maka kita harus selalu berbenah,
Mengoreksi hal-hal yg salah.

Hidup adalah belajar tanpa henti,
Dari lahir,dewasa sampai mati,
Telinga dibuka lebar untuk mendengar,
Hati dibuka lapang untuk belajar sabar.

Tak ada yg serba sempurna,
Tak ada pula yg serba perkasa,
Semua ada cacat & kelemahannya..

Orang menilai dari apa yg mereka lihat, bukan dari apa yg mereka ketahui.
jika air mata adalah beban,
maka senyum adalah penawarnya.

Kesabaran itu memang pahit,
tapi pasti akan berbuah manis..
Percayalah 1 senyuman,
akan menghilangkan 1000 risau

Hiduplah.. dengan mimpi & motivasi u/ menggapai cita2,
tapi jangan hidup dalam mimpi :).
- 0 komentar
Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api, tapi satu batang korek api dapat membakar jutaan pohon.
Satu hati anda dapat meredam sebuah emosi, tapi satu pengaruh emosi yang tidak teredam langsung dapat membakar jutaan hati manusia yang lainnya.
Jika anda menemukan satu pohon yang betul-betul sempurna, mungkin anda belum mengenal pohon itu dengan baik
- 0 komentar
Masa masa sekolah yang tak bisa terlupakan:

- Makan bareng.
- Ketawa ngakak bareng.
- Ancur-ancuran bareng.
- Jalan bareng sama si Doi saat SMA.
- Cinta Monyet SMP , diterima dan ditolak. :)
- Suasana kelas yang seperti pasar.
- Kisah romantis dan lucu-lucuan.
- Pura - pura pinjam catatan & belajar bersama.
- di setrap guru , ( aku sering disuruh push up guruku 20 x.. Saat SMA, Hahaha.. )
- wafffuuoohh.. Pokoknya heboh deehh .. !

Tapi inilah kebahagian kita :)

Seperti film Rano Karno + Yessy Gusman,
Galih dan Ratna.
( Gita Cinta SMA , dan Puspa Indah Taman Hati ).

Kelak kita tak akan merasakan indahnya,,
Masa - masa " SEKOLAH "
Berganti dengan Suasana tegang..
Masa depan yg lebih menantang..

Maka dari sekarang..
Mulailah katakan :

" Teman , aku sayang kalian .. "
- 0 komentar
"Keberanian menciptakan pengalaman luar biasa
Dan hal yg membuat bahagia adalah
BISA melakukan sesuatu serta menjadikan inspiratif bagi orang2 sekitar.
so Ekpresikan potensimu kawans ^^
Senin, 09 April 2012 - 0 komentar

CINTA KEPADA ALLAH

Walaupun bagaimana kecilnya cinta seseorang kepada Allah, maka yang demikian itu lebih aku senangi daripada beribadah tujuh puluh tahun.
Despite how small a person love God, and so I enjoy it more than seventy years of worship.
- 0 komentar

MOTIVASI N INSPIRASI

Untuk sukses, Anda harus menemukan sesuatu sebagai pegangan, sesuatu untuk memotivasi Anda, sesuatu untuk menginspirasi Anda.
- 0 komentar

PEMBENTUKAN KARAKTER

Suatu hari, dalam tahun-tahun yang akan datang, Anda akan bergulat dengan godaan besar, atau gemetar di bawah penderitaan besar kehidupan Anda. Akan tetapi perjuangan sesungguhnya adalah di sini, sekarang. Sekarang sedang diputuskan, apakah pada hari itu anda akan gagal secara menyedihkan atau menang dengan gemilang. Karakter tidak dapat dibentuk selain dengan proses yang tetap, panjang dan terus-menerus.
- 0 komentar

JANGAN KHAWATIR GAGAL

Pegang konsep ini dalam benak Anda: Anda telah gagal beberapa kali, meskipun Anda tidak mengingatnya. Anda jatuh pada saat pertama kali Anda belajar berjalan. Anda hampir tenggelam saat pertama kali mencoba berenang. Jangan khawatir akan kegagalan. Sugesti saya untuk Anda: khawatirkan kesempatan-kesempatan yang akan Anda lewatkan ketika Anda tidak pernah mencoba.
- 0 komentar

KEPUTUSAN

Langkah pertama yang diperlukan untuk mendapatkan hal-hal yang Anda inginkan dalam hidup adalah memutuskan apa yang Anda inginkan.
- 0 komentar

WAKTU

Tak ada waktunya untuk bersikap monoton dalam kejenuhan. Ada waktunya untuk bekerja. Dan ada waktu untuk cinta. Kedua hal itu tidak menyiksakan waktu untuk hal yang lainnya.
- 0 komentar

MENGHARGAI

Sampai Anda menghargai diri Anda sendiri, Anda tak akan menghargai waktu Anda. Sampai Anda menghargai waktu Anda, Anda tak akan bisa melakukan apa-apa terhadapnya.
- 0 komentar

FOKUS UNTUK HARI ESOK

Gunakan delapan puluh persen waktu Anda untuk fokus pada kesempatan di hari esok daripada memikirkan masalah di hari kemarin
- 0 komentar

LANGKAH PERTAMA

Ambil langkah pertama dengan yakin. Anda tidak perlu melihat keseluruhan anak tangga, ambil saja langkah pertama
- 0 komentar

KEKUATAN MIMPI

Mimpilah dengan manusiawi dan mulia, maka mimpi-mimpi akan menjadi nabi.
- 0 komentar

MENGGAPAI MIMPI

Cara terbaik untuk membuat mimpi Anda menjadi kenyataan adalah dengan bangun dari tidur.
- 0 komentar

MIMPILAH

Pegang erat-erat mimpi-mimpi Anda, sebab mimpi-mimpi yang mati membuat hidup tak ubahnya laksana burung dengan sayap patah yang tidak dapat terbang.
- 0 komentar

MELEWATI BATAS

Satu-satunya cara untuk menemukan batas dari kemungkinan adalah dengan melewati batas ketidakmungkinan.
- 0 komentar
Kata TIDAK BISA, akan membuatmu berhenti berusaha. Kata BISA akan membuatmu berusaha meski hasil akhir belum tentu. SEMANGAT!

Sahabat adalah mereka yg bisa melihat kamu terluka dari matamu, ketika orang lain percaya dengan senyum di wajahmu.

Jangan remehkan diri sendiri. Tak seorangpun yg biasa-biasa saja. Yg ada hanya mereka yg tak menyadari betapa luar biasanya mereka.

Perubahan slalu datang dari dalam ke luar. Ubah dirimu dahulu supaya km dapat mengubah hidupmu.
- 0 komentar
Hanya karena kamu mendengar apa yg dilakukan seseorang, tak berarti kamu bisa menghakiminya. Kamu tak tahu apa yg telah dilaluinya.

Tak seorang pun punya kemampuan tuk melakukan hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan tuk melakukan hal yg benar.

Kadang kamu memilih tuk melepaskan dia yg kamu cinta, bukan karena kamu berhenti peduli, tp kamu berhenti memaksa dia tuk peduli.

Faktanya, Aku bukannya tak peduli padamu, aku hanya berhenti menunjukkannya seperti yg kamu mau..

Faktanya, Aku kadang ingin berteriak apa yg kurasa tentangmu, tapi itu hanya menyakitiku. Karena semua orang akan mendengarnya, kecuali kamu.

Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kesedihanmu, karena kebahagiaanmu adalah urusanmu. Kebahagiaanmu harus dari dalam dirimu.

Kamu harus menyadari bahwa ada orang tertentu yg tak bisa masuk ke dalam hidupmu, tak peduli seberapa besar kamu menginginkannya.

DIAM bukan berarti LEMAH. Kadang kita tahu apa yg harus dikatakan, tapi kita tak ingin melukai perasaan seseorang.

Terkadang kita diberikan rasa kesepian yg mendalam, agar kita lebih menghargai indahnya kebersamaan.

Dalam hidup, jangan pernah mendustai dirimu sendiri dengan berpikir sesuatu adalah milikmu, padahal kamu tahu itu bukan milikmu.

Seseorang takkan pernah memahami arti keberhasilan yang sempurna tanpa mengalami kegagalan sebelumnya.

Bukan dengan "kata-kata" tapi dengan "upaya" yang dapat membuktikan sebuah kepercayaan.
- 0 komentar
Tragedi usia tua tidak yang satu sudah tua, tapi yang satu masih muda.

Ada sesuatu yang menular tentang menuntut kebebasan.

Ketika kita menempatkan ide-ide dari apa hidup harus seperti, kita bebas untuk sepenuh hati mengatakan ya untuk hidup kita sebagaimana adanya.

Siapa saja dapat mencoba-coba, tapi setelah Anda membuat komitmen itu, darah Anda memiliki benda tertentu di dalamnya, itu sangat sulit bagi orang untuk menghentikan Anda.

Menghargai visi atau impian anda karena mereka adalah anak-anak jiwamu, cetak biru prestasi utama Anda.

Ketika kita menemukan diri kita tanpa gairah atau tujuan, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah berhenti. Tapi itu tidak mudah. Sisa dunia sedang zooming dengan kecepatan penuh. Dibiarkan saja dengan diri kita sendiri, tanpa sebuah proyek untuk menduduki kita, kita dapat menjadi gugup pada diri sendiri tentang apa yang kita harus lakukan. Ini bisa menjadi sangat tidak nyaman sehingga kita mencari gangguan apa pun daripada membiarkan diri kita ruang untuk menjadi seperti kita.

Tujuan adalah tempat di mana kegembiraan yang mendalam Anda memenuhi kebutuhan dunia.

Tidak ada rahasia untuk sukses. Ini ialah hasil dari persiapan, kerja keras dan belajar dari kegagalan.

Definisi saya tentang sebuah masyarakat bebas adalah masyarakat di mana itu aman untuk tidak populer.

Jangan pernah berjalan jauh dari kegagalan. Sebaliknya, pelajari dengan seksama dan imajinatif untuk aset tersembunyi.

Saya berharap bahwa setiap kehidupan manusia mungkin kebebasan transparan murni.

Antara stimulus dan respon terdapat jarak. Dalam ruang yang kekuatan kita untuk memilih tanggapan kita. Menanggapi kami terletak pertumbuhan dan kebebasan kita.

Pengampunan adalah kunci untuk tindakan serta kebebasan.
- 0 komentar
"Revenge is not necessary.
Your success will take care of it later.

Balas dendam tidak diperlukan.
Keberhasilan Anda akan mengurusnya nanti.

Mario Teguh - Loving you all as always
- 0 komentar
Sudah lelahkan anda dalam menjalani hidup ini? Itu bukan salah kehidupan ato salah orang lain di sekitar anda. Itu adl kesalahan anda dalam mengambil langkah n sikap bagi diri anda sendiri. Rubahlah itu. Beranikanlah diri anda untuk mengambil keputusan yg terbaik buat anda, meski itu berat. Karena perubahan tak akan terjadi bila anda hanya berdiam diri. :-)
- 0 komentar
"Bertarunglah selama mungkin untuk menuntut keadilan, tapi jangan lupa untuk meneruskan kehidupan.

Sapu yang kotor tidak bisa menyapu bersih.

Jika sedang benar, jangan terlalu berani. Jika sedang salah, jangan terlalu takut.

Pemimpin adalah cerminan dari masyarakat yang memilihnya.

Orang yang membayar untuk menjabat, akan mencuri saat menjabat.

Mario Teguh - Loving you all as always

MTGW - JUSTICE FOR THE POOR"
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Kita banyak meminta, tapi sering lupa menyiapkan kepantasan untuk menerima.

Mario Teguh - Loving you all as always

———————-

Maka marilah kita menyiapkan alasan untuk diberi.

Karena, jika alasan kita cukup, tanpa meminta pun - kita akan diberikan semua jawaban bagi kerinduan hati kita.

Aamiin

"
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Janganlah iri dengan kedamaian orang yang tidak jujur.

Itu adalah ketenangan sebelum badai.

Mario Teguh - Loving you all as always

"
— Mario Teguh
- 0 komentar
"Janganlah meneruskan kebiasaan
menggunakan imajinasimu
untuk memperdalam luka
karena kesalahan masa lalumu,
atau untuk memperbesar
kegalauan hatimu
dengan memperbesar ancaman
ketidak-pastian masa depan.

Hiduplah hari ini dengan sebaik-baiknya.

Hari ini adalah penentu kebaikan masa depanmu."
— Mario Teguh
Minggu, 08 April 2012 - 0 komentar

Suatu Kisah Cinta Sejati

John dan Jessica telah berumah tangga selama 7 tahun..
Mereka saling mencintai, namun Jessica sejak awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap John..Ia begitu takut apabila John mengetahui betapa ia mencintai pria itu, John lantas meninggalkannya sebagaimana kekasih-kekasihnya selama ini..Tapi tidak bagi John..Ia selalu menyatakan perasaan cintanya kepada Jessica dengan tulus dan begitu terbuka..Setiap saat ketika bersama Jessica, John selalu menunjukkan cintanya yang besar,  seolah-olah itulah saat akhir John bersama Jessica..
Jessica selalu bersikap tidak menyenangkan terhadap John..Setiap saat dia selalu mencoba menguji seberapa besar cinta John terhadapnya. Jessica selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan diluar batas kepada John..Meski Jessica tahu betapa hal itu sungguh salah, namun melihat sikap John yang tetap berlaku baik padanya, membuat Jessica tetap bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yg dinikahinya itu..
Hari pertama pernikahan mereka.. Jessica bangun siang..Dia tidak sempat menyiapkan sarapan untuk John ketika John hendak berangkat kerja..Namun John tetap tersenyum dan mengatakan, “Tidak apa-apa..Nanti aku bisa sarapan di kantor..”
Saat John pulang dari kantor, Jessica tidak sengaja memasak makanan yang tidak disukai John..Meski menyadari hal itu, Jessica tetap memaksakan agar suaminya mau makan makanan itu..John tetap tersenyum dan berkata, ” Wah..sepertinya sudah saatnya aku belajar menghadapi tantangan..Masakanm u sepertinya tantangan yang hebat, sayang..Aku sudah tidak sabar untuk menyantapnya.” Jessica terkejut, tapi tidak mengatakan apa-apa.
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam saat Jessica terlelap John memanjatkan doa,
“Tuhan….Di pagi pertama pernikahan kami Jessica tidak membuatkanku sarapan. Padahal aku begitu ingin bercakap-cakap di meja makan bersamanya sambil membicarakan betapa indah hari ini, di hari pertama kami menjalani kehidupan baru sebagai suami istri.. Tapi tidak apa-apa, Tuhan.. Karena sepertinya Jessica kelelahan setelah resepsi pernikahan kami tadi malam..Bantulah kekasih hatiku ini, Tuhan agar dia boleh punya tenaga yang cukup untuk menghadapi hari baru bersamaku besok..Tuhan, Engkau tau betapa aku tidak bisa makan spaghetti karena pencernaanku yang tidak begitu baik..Tapi sepertinya Jessica sudah bekerja keras untuk masak makanan itu..Mampukan aku untuk menghargai setiap apa yang dilakukan istriku kepadaku, Tuhan..Jangan biarkan aku menyakiti perasaannya meski itu tidak mengenakkan bagiku..”
Tahun kedua pernikahan mereka..John membangunkan Jessica pagi-pagi untuk berdoa bersama..Namun Jessica menolak dan lebih memilih melanjutkan tidurnya. John tersenyum dan akhirnya berdoa seorang diri.
Sore hari sepulang kantor, John mengajak Jessica berjalan-jalan ke taman..Meski terpaksa, Jessica akhirnya mau juga ke tempat dimana dulu perasaannya begitu berbunga-bunga saat bersama John..Tetapi Jessica menolak rangkulan John, dan berkata, “Jangan, John..Aku malu..”..John tersenyum dan berkata, “Ya, aku mengerti..” Jessica melihat kekecewaan dimata John, namun tidak melakukan apapun untuk menghilangkan kekecewaan itu..
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..
” Tuhan..Ampuni aku yang tidak bisa membawa istriku untuk lebih dekat padaMU pagi hari ini..Mungkin tidurnya kurang karena pikirannya yang sedang berat..Tapi aku yakin, Tuhan besok Jessica mau bersama-sama denganku bercakap-cakap kepadaMu..Tuhan, Engkau juga tahu kesedihanku saat Jessica meolak kurangkul ketika ke taman hari ini. Tapi tidak apa-apa Dia sedang datang bulan, mungkin karena itu perasaannya juga jadi lebih sensitive Mampukan aku untuk melihat suasana hati istriku, Tuhan.”
Tahun ketiga pernikahan mereka. Mereka kini mempunyai seorang putera bernama Mark. Jessica menjadi tidak pernah lagi meneruskan kebiasaannya membaca bersama John sebelum tidur. Jessica semakin sering menolak ciuman John..
Jessica memarahi John habis-habisan sore itu ketika John lupa mencuci tangan saat akan menggendong Mark ketika John pulang kerja..Jessica tahu betapa hal itu membuat John terpukul..Namun idealismenya terhadap mendidik Mark membuat Jessica mengabaikan perasaan John..Dan John tetap tersenyum..
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..
“Tuhan, Engkau tahu betapa sedih hatiku saat ini..Semenjak kelahiran Mark, aku kehilangan begitu banyak waktu bersama Jessica..Aku merindukan saat-saat kami membaca bersama sebelum tidur dan menciuminya sebelum ia tertidur..Tapi tidak apa-apa..Dia begitu capek mengurusi Mark seharian saat aku bekerja di kantor..Hanya saja, biarkanlah dia tetap terus tertidur dalam pelukanku, Tuhan….Karena aku begitu mencintainya. Sore tadi Jessica memarahiku karena aku lupa mencuci tangan saat menggendong Mark, Tuhan..Aku begitu kangen pada anakku sehingga teledor melakukan sebagaimana yg diminta istriku..Engkau tahu betapa aku terluka akan kata-kata Jessica, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica mungkin hanya kuatir terhadap kesehatan anak kami Mark apabila aku langsung menggendongnya. .Kesehatan Mark lebih penting daripada harga  diriku.”
Tahun keempat pernikahan mereka.. Jessica tidak ingat memasak makanan kesukaan John di hari ulang tahunnya..Jessica terlalu sibuk belanja sehingga lupa bahwa John selalu minta dibuatkan Blackforest dengan taburan coklat dan ceri diatasnya setiap ulang tahunnya tiba..
Jessica juga lupa menyetrika kemeja John yang menyebabkan John terlambat ke kantor pagi itu karena John terpaksa menyetrika sendiri kemejanya..Jessica tau kesalahannya,  namun tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang penting.
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..
“Tuhan, Untuk kali pertama Jessica lupa membuatkan Blackforest kesukaanku di hari ulang tahunku ini..Padahal aku sangat menyukai kue buatannya itu. Menikmati kue Blackforest buatannya membuatku bersyukur mempunyai istri yang pandai memasak sepertinya, dan merasakan cintanya padaku.. Namun tahun ini aku tidak mendapatinya.  Tapi tidak apa-apa..mungkin lebih banyak hal-hal lain yang jauh lebih penting daripada sekedar Blackforest itu. Paling tidak, aku masih mendapatkan senyuman dan ciuman darinya hari ini. Ampuni aku, Tuhan apabila tadi pagi aku lupa tersenyum kepada Jessica..Aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan pekerjaanku di kantor..Jessica sepertinya lupa untuk melakukan hal itu, meski aku sudah meminta tolong padanya tadi malam. Jangan biarkan aku melampiaskan emosiku karena dampratan atasanku akibat keterlambatanku hari ini kepada Jessica,  Tuhan.. Jessica mungkin keliru menyetrika kemeja mana yang seharusnya kupakai hari ini.. Lagipula, sepatuku begitu mengkilap..Aku yakin Jessica sudah berusaha keras agar aku kelihatan menarik saat presentasiku tadi..Terima kasih untuk kebaikan istriku, Tuhan.”
Tahun kelima pernikahan mereka. Jessica menampar dan menyalahkan John karena Mark sakit sepulang mereka berenang..John terlalu asyik bermain-main dengan Mark sehingga tidak menyadari betapa Mark sangat sensitive terhadap dinginnya air kolam renang, yang mengakibatkan Mark terpaksa dirawat dirumah sakit….
Jessica mengancam akan meninggalkan John apabila terjadi apa-apa dengan Mark..Jessica melihat genangan air mata di mata John, namun kekerasan hatinya lebih menguasainya ketimbang perasaan John.
Tetapi Malaikat tahu betapa saat itu John lantas menuju ke Kapel rumah sakit dan memanjatkan doanya sambil menangis..
” Tuhan..Tadi Jessica menamparku karena kelalaianku menjaga Mark sehingga dia sakit.. Belum pernah Jessica bersikap dan berkata sekasar itu padaku, Tuhan..Tapi tidak apa-apa..Jessica benar-benar kuatir terhadap anak kami sehingga ia bersikap demikian..Tapi Tuhan, aku begitu terluka saat ia mengatakan akan meninggalkanku. Engkau tahu betapa ia adalah belahan jiwaku. Jangan biarkan hal itu terjadi, Tuhan..Mungkin dia begitu dikuasai kekuatiran sehingga melampiaskannya padaku..Tidak apa-apa, Tuhan..Tidak apa-apa. Asal dia mendapat ketenangan, aku akan merasa bersyukur sekali.. Dan sembuhkanlah putera kami, Mark agar dia boleh kembali dapat ceria dan bermain-main bersama kami lagi, Tuhan..”
Tahun keenam pernikahan mereka.. Jessica semakin menjaga jarak dengan John setelah kehadiran Rebecca, puteri mereka..Jessica tidak pernah lagi menemani John makan malam karena menjaga puteri mereka yang baru berusia 5 bulan..
Jessica juga menjual kalung berlian pemberian John dan menggantinya dengan perhiasan lain yang lebih baru. Ketika John mengetahui hal itu, Jessica tau John menahan amarahnya, namun Jessica berdalih, “John, itu hanya kalung berlian biasa. Lagipula, aku bukan menjualnya, melainkan menukarnya dengan perhiasan yang lebih baru..”
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya..
“Tuhan, Aku begitu kesepian melewatkan makan malam sendirian tanpa Jessica bersamaku.. Aku begitu ingin terus bercerita dan tertawa bersamanya di meja makan..Engkau tau, itulah penghiburanku untuk melepas kepenatanku setelah seharian bekerja di kantor..Tapi tidak apa-apa..Rebecca tentu lebih membutuhkan perhatiannya daripadaku.. Lagipula, Mark kadang-kadang mau menemaniku.. Hanya saja, jangan biarkan aku memendam sakit hati kepada Jessica karena menjual kalung pemberianku. .Engkau tau begitu lama aku menabung dan bekerja ekstra demi menghadiahinya kalung itu, hanya untuk membuktikan terima kasihku padanya atas kesetiaan dan pengabdiannya sebagai istriku dan ibu dari anak-anakku. Ampuni aku apabila tadi aku sempat berpikir untuk marah padanya..”
Tahun ketujuh pernikahan mereka.. Jessica sama sekali tidak mengindahkan kebiasaannya membelai kepala John dan mencium kening suaminya sebelum John berangkat kantor..Padahal Jessica tau, selama ini apabila dia lupa melakukannya, John selalu kembali kerumah siang hari demi mendapatkan belaian dan ciuman Jessica untuknya..Karena John tidak akan pernah tenang bekerja apabila hal itu belum dilakukan Jessica padanya..Jessica tidak mengucapkan I LOVE YOU untuk kali pertama dalam 7 tahun pernikahan mereka..
Dan di tahun ketujuh itu pula, John mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kantor..Ia mengalami pendarahan yang hebat, yang membuatnya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit..
Jessica begitu terguncang dan terpukul.. Ia begitu takut kehilangan John, suami yang dicintainya. .Yang selalu ada kapan saja dia butuhkan..Yang selalu dengan tersenyum menampung semua emosi dan kemarahannya.  Yang tak pernah berhenti mengatakan betapa John mencintainya. . Tak sedikitpun Jessica beranjak dari sisi tempat tidur John..Tangannya menggenggam erat jemari suaminya yang terbaring lemah tak sadarkan diri..Bibirnya terus mengucapkan I LOVE YOU, karena ia ingat kalau ia belum mengatakan kalimat itu hari ini..
Karena begitu sedih dan lelah menunggui John, Jessica tertidur..Dalam tidurnya, malaikat yang selama ini mendengar doa-doa John pada Tuhan membawa Jessica melihat setiap malam yg John lewatkan untuk mendoakan Jessica..Ia menangis sedih melihat ketulusan dan rasa cinta yg besar dari John padanya..Tak sedikitpun John menyalahkannya atas semua sikapnya yang tidak mempedulikan perasaan dan harga diri John selama ini..Alih-alih demikian, John malahan menyalahkan dirinya sendiri.. Jessica menangis menahan perasaannya. Dan untuk kali pertama dalam hidupnya, Jessica berdoa,
“Tuhan, ampuni aku yang selama ini menyia-nyiakan rasa cinta suamiku terhadapku..  Ampuni aku yang tidak memahami perasaan dan harga dirinya selama ini.. Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku pada suamiku, Tuhan.. Beri aku kesempatan untuk meminta maaf dan melayaninya sebagai suami yang kucintai..”
Dan ketika Jessica terbangun, Ia melihat pancaran kasih suaminya menatapnya..” Kamu keliatan begitu lelah, sayang.. Maafkan aku yang tidak berhati-hati menyetir sehingga keadaannya mesti jadi begini dan membuatmu kuatir..Aku tidak konsentrasi saat menyetir karena memikirkan bahwa kau lupa mengatakan I LOVE YOU padaku..”..Belum selesai John berbicara, Jessica lantas menangis keras dan menghambur ke pelukan suaminya..
“Maafkan aku, John..Maafkan aku..I LOVE YOU..I really Love you..Kaulah matahariku, John..Aku tidak bisa bertahan tanpamu..Aku berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengatakan betapa aku mencintaimu. .Aku berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi..I LOVE YOU, John..I LOVE YOU.”
Coba renungkan!
Berapa banyak diantara kita yg menjadi seperti Jessica? Yang mengabaikan perasaan kekasih hati kita demi kepentingan dan harga diri kita sendiri? Jangan sampai terjadi sesuatu yang berat untuk kita lalui demi menyadari betapa berharganya orang-orang yang mengasihi  kita..
Lebih dari itu, cinta yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa seperti John, yang mengabaikan kepentingan dirinya dan perasaannya demi menjaga dan menunjukkan cintanya kepada pasangannya. Yang menjadikan pasangan hidup kita sebagai subjek untuk dikasihi dan dilayani, bukan sebaliknya..
- 0 komentar

Doraemon dan Nobita

Siapa yang ga pernah nonton doraemon? Pasti hampir semua orang pernah nonton.
Di film diceritain kalau doraemon ga datang,masa depan nobita akan sangat buruk. Tapi dengan datangnya doraemon, mendadak nobita bisa dipastikan punya masa depan yang indah.
Tiap hari nobita selalu merengek pada doraemon,untuk meminjam alat2 ajaib yang digunakan nobita untuk mendukung kemalasannya, tidak sedikit hasil dari ulah nobita dengan alat ajaib itu adalah keonaran dan dia selalu kena batunya. Meski cerita itu dikemas dengan sangat lucu dan menggemaskan, tapi kita dapat memetik pelajaran berharga dari film itu.
Secara tidak langsung, cerita itu menggambarkan hubungan kita dengan Tuhan. Sebelum Tuhan datang dan kita terima dalam hidup kita, masa depan kita akan biasa2 saja atau bahkan akan suram. Tetapi jika kita mau hidup di dalam Dia,dan membiarkan Dia hidup dalam kita,maka masa depan itu sungguh ada, dan semua akan menjadi indah pada waktuNya.
Kita sering merengek pada Tuhan untuk hal2 yang baik menurut kita,padahal itu belum tentu baik di mataNya, saat doa kita tidak dikabulkan kita sering marah pada Tuhan dan mengatakan bahwa Dia tidak menyayangi kita. Dan malah mungkin ada beberapa di antara kita yang mengambil jalan pintas, seperti yang dilakukan nobita yaitu mengambil sendiri alat ajaib dari kantong cadangan doraemon. Dan sialnya, bisa dipastikan hal selanjutnya yang akan terjadi pada kita hampir sama dengan nobita, PENYESALAN. Kita kembali pada Tuhan dan meminta maaf,tetapi suatu saat akan melakukan siklus yang sama seperti sebelumnya.
Teman-teman yang saya kasihi, ingatlah:
Tuhan tidak pernah memberikan hal buruk padamu. Semua yang Dia berikan adalah baik. Jika kamu sekarang telah melakukan kesalahan,dan menyakiti hatiNya, segeralah meminta maaf. Tuhan sedang mengetuk dan menunggu di depan pintu hatimu, Dia menunggumu untuk membuka pintu dan menerimaNya kembali dalam hidupmu.
Masa depan tidak ada di tangan Tuhan,tapi ditanganmu. Tuhan hanya menemanimu dan selalu memberimu pilihan untuk menuju ke masa depan yang lebih indah.
- 0 komentar

THE MAN WHO CAN TALK TO FIRE – and his friend, Jurgen.

Mario Teguh Super Note – THE MAN WHO CAN TALK TO FIRE – and his friend, Jurgen.
Oleh: Mario Teguh
Saat saya kuliah di Indiana University untuk mendapatkan MBA dalam business management, saya pergi ke sebuah tempat camping dan peristirahatan di White Water, di negara bagian Wisconsin, bersama belasan rekan sesama mahasiswa yang berasal dari berbagai bidang studi.
Ada seorang rekan mahasiswa S3 dari Jerman yang belajar Quantum Physics. Dia seorang ilmuwan yang super cerdas dan setia kepada logika yang akurat.
Suatu ketika dia melihat saya sembahyang Maghrib. Dia menunggu saya selesai, dan langsung mengatakan: Mario, I never knew that you were primitive. Saya tidak pernah menduga bahwa kamu masih primitif.
Mengapa?, tanya saya.
Dan dia menjelaskan bahwa orang-orang primitif di jaman dulu juga berdoa seperti saya.
Apakah dengan primitif, berarti saya salah?, terus saya.
Dia kemudian menjelaskan dengan logikanya, bahwa perilaku berdoa kepada sesuatu yang tidak ada untuk mengharapkan keajaiban, adalah perilaku orang-orang primitif, yang tidak mampu berpikir dengan logika yang jernih, dan yang tidak berilmu.
Lalu, dengan sikap yang menghormati kekuatan logikanya, saya bertanya: Apa yang membuatmu demikian yakin bahwa Tuhan tidak ada?
Dia menjawab dengan cool; Tuhan tidak ada, karena Tuhan tidak bisa dideteksi dan diukur. Jika kita bisa mendeteksi dan mengukur keberadaan fisik Tuhan, maka kita bukan hanya yakin – tetapi bahkan TAHU bahwa Tuhan ada.
Emmm … saya membiarkan beberapa jenak berlalu dengan santun, sebelum saya membuka langkah pengujian saya terhadap logika rekan saya ini;
Jurgen, demikian namanya, jadi kamu akan menerima keberadaan sesuatu yang bisa dideteksi dan diukur, dan jika tidak – maka kamu menolak keberadaannya, bukankah begitu?
Of course!, dengan gaya bijak yang mungkin ditirunya dari salah satu profesornya.
Lalu saya teruskan, apakah ada hal-hal yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya, karena belum ada alat deteksi dan alat ukur-nya?
Dia menjawab cepat; Oh pasti!, tentu saja banyak materi di alam ini yang belum kita ketahui, karena kita belum memiliki alat untuk mendeteksi dan mengukurnya, Mario. And that’s a simple logic!, dia melihat saya dengan wajah seorang guru yang kasihan kepada muridnya yang lambat mengerti.
Oooh … (saya memulai penerbangan ke Nagasaki dengan sebuah bom atom di perut pesawat pembom saya) …
Jadi sebagai seorang ilmuwan, Jurgen tidak akan dengan semena-mena mengatakan sesuatu itu tidak ada, jika ia tidak bisa dideteksi dan diukur karena alat untuk itu belum ada?
Ya pasti dong?! Itu khan bertentangan dengan logika dan obyektifitas saya sebagai seorang pemikir yang logis.
Lalu, dengan suara selembut mungkin dari wajah yang sepengasih mungkin, saya bertanya;
Jurgen, apakah alat untuk mendeteksi dan mengukur Tuhan sudah ada?
Dia bilang dengan santai; … belum …
Saya teruskan; … lalu, jika alatnya belum ada, jika alat untuk mendeteksi dan mengukur Tuhan itu belum ada, mengapakah Jurgen bisa dengan pasti mengatakan bahwa Tuhan tidak ada?
Dia terdiam sejenak, lalu dia berbicara dengan kelurusan dan ketegasan seorang ilmuwan;
Kamu betul, Mar. Tidak obyektif bagi saya untuk mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada, karena kita belum memiliki alat untuk mendeteksi dan mengukur Tuhan.
Jadi apa sikap terbaikmu mengenai hal ini, Jurgen?
Sikap terbaik saya adalah menunda keputusan apakah Tuhan itu ada atau tidak.
Apakah sikap itu sebanding dengan ragu-ragu, karena belum pasti?, tanya saya hati-hati.
Dia bilang, dengan sangat fair: Ya.
Lalu saya sampaikan dengan keramahan yang harus dihadiahkan oleh seorang beriman kepada saudaranya yang sedang menemukan keimanan;
Jurgen, selamat datang. Bagi seseorang yang tadinya menolak keberadaan Tuhan, ‘meragukan keberadaan Tuhan’ adalah langkah awal untuk meyakini keberadaan-Nya.
Dari sanalah, kamu akan menemukan logika keimanan yang jauh lebih utuh dalam ke-abstrakan-nya, akurat dalam keluwesannya, dan tegas dalam kenyataan hukumnya.
Dia hanya mengangguk.
Lalu kami bergabung dengan belasan rekan mahasiswa dari kampus saya di Indiana University – Bloomington, yang juga berasal dari berbagai negara dan keimanan.
Kami makan malam dengan kemeriahan dan kegaduhan para lelaki muda yang positif dan berpandangan besar dan kuat mengenai masa depan.
Malam itu saya ditugasi untuk menyalakan api unggun, dan menjaga agar nyalanya tetap besar dan menghangatkan kami di malam musim dingin itu.
Di setiap kesempatan camping, saya selalu menjadi petugas api unggun, karena menurut mereka saya bisa berbicara kepada api. The man who can talk to fire. :)
Saat suasana lengang karena kami semua sudah berbaring untuk beristirahat di dini hari itu, saya mendengar suara seseorang yang seperti sedang terserang masuk angin yang akut.
Itu Jurgen. Dia masuk angin.
Saat bangun pagi, saya hampiri dia dan saya tanyakan kabarnya di pagi bersalju yang bersih dan indah itu, dan dia berkata;
I was really sick last night, Mario. Not because of anything, but because I was trying to accept your reasoning on God as objectively as I could. Rearranging what you have been believing as true for years, is not easy. But I did it. Thank you.
And you were and are right, that I should hold my judgment about God’s existence. I cannot rule that he is non existent, as long as I cannot disprove his existence.
Saya sangat sakit tadi malam, Mario. Bukan karena apa-apa. Tetapi karena saya berusaha menerima alasanmu mengenai Tuhan dengan se-obyektif mungkin. Menata ulang apa yang telah kau yakini sebagai yang benar selama bertahun-tahun, bukanlah sesuatu yang mudah. Tetapi saya telah melakukannya. Terima kasih.
Dan kamu benar, bahwa saya harus menahan untuk tidak membuat kesimpulan apa pun mengenai keberadaan Tuhan. Saya tidak dapat memutuskan bahwa Tuhan itu tidak ada, selama saya tidak bisa membatalkan keberadaannya.
Saya menyalaminya dengan hati yang sepengasih mungkin.
Jurgen, welcome to faith. Selamat datang di keimanan.
………..
Dan tiga puluh tahun kemudian, di Minggu pagi di Jakarta, saya menuliskan Super Note ini karena tadi pagi saya membaca sebuah comment di MTFB yang mengindikasikan keraguan seorang sahabat mengenai peran Tuhan bagi kebaikan hati dan hidupnya.
Saya menunda hal lain yang tadinya ingin saya kerjakan di Minggu pagi yang indah ini, dan mendahulukan waktu untuk menuliskan cerita ini, dengan harapan bahwa Tuhan mempertemukan pengertian di dalamnya, dengan sahabat-sahabat saya yang sedang membutuhkan penguatan mengenai kedekatannya dengan Tuhan.
Mudah-mudahan Tuhan menjadikan hati kita semua, seutuhnya ikhlas menerima kemutlakan kasih sayang dan kekuasaan-Nya bagi kebaikan hidup kita, dan menurunkan jawaban bagi doa dan harapan yang telah lama kita naikkan ke langit bagi perhatian baik Tuhan.
Marilah kita menggunakan kehebatan dari kasih sayang kita kepada Tuhan, untuk menjadikan diri kita pelayan bagi kebaikan hidup sesama.
- 0 komentar

Sukses Itu Sederhana

Selamat pagi sahabat Inspirasi Kita, pagi ini saya mendapat sebuah kiriman bbm dari salah seorang sahabat saya. Sebuah nasihat tentang arti kesuksesan yang mengingatkan saya bahwa kesuksesan tidak hanya masalah harta atau jabatan. Begini isi pesan bbm tersebut,
Sukses itu sederhana,
sukses tidak ada hubungan
dengan menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit / serahasia seperti kata Kiyosaki / Tung Desem Waringin / the Secret.
Sukses itu tidak perlu dikejar.
SUKSES adalah ANDA!
Karena kesuksesan terbesar ada
pada diri Anda sendiri…
Bagaimana Anda tercipta dari
pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum, itu adalah sukses pertama Anda!
Bagaimana Anda bisa lahir
dengan anggota tubuh sempurna
tanpa cacat, itulah kesuksesan Anda kedua…
Ketika Anda ke sekolah bahkan bisa menikmati sampai studi S1,
di saat yg sama setiap menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar biaya sekolah, itulah sukses Anda ketiga…
Ketika Anda bisa bekerja di
perusahaan ,di saat yg sama 46 juta org menjadi pengangguran, itulah kesuksesan Anda keempat.
Ketika Anda masih bisa makan
3x sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan Anda yang kelima…
Sukses terjadi setiap hari.
Namun Anda tidak pernah
menyadarinya.
Sukses selalu dibiaskan oleh
penulis buku laris supaya bukunya bisa terus2an jadi best seller, dengan membuat sukses menjadi hal yg rumit & sukar didapatkan.. .
Sukses tidak melulu soal
harta, rumah mewah,mobil sport, jam Rolex, pensiun muda,
menjadi pengusaha,punya kolam renang/ helikopter, punya istri cantik spt Donald Trump & resort mewah di Karibia… Atau suami/co ganteng, keren like Tom cruise..
Sukses sejati seaslinya adalah:
“Hidup dengan Penuh Syukur” :)
Nasehat hidup sejahtera versi matematika:
Dosa jgn di (+ )
Amal jgn di ( – )
Cinta jgn di ( : )
Hidup hanya 1 ( x )
Tertawa krn Bahagia
Menangis krn Derita
Bertobat krn Dosa
Beribadah krn Taat
Hidup tanpa cinta pasti hampa
Hidup gila harta pasti celaka
Hidup penuh dosa akan ke Neraka.
Hidup bersyukur dan apa adanya, Passttiiii bahagiaa..
——ini RAHASIA HIDUP TENTRAM——
- 0 komentar

8 Fakta Orangtua - Anak

8 fakta yang terjadi, antara anak terhadap orangtua:
  1. Anak sering berpikir orangtuanya pilih kasih terhadap saudaranya.
  2. Anak sering merasa terkekang oleh orangtuanya.
  3. Anak sering merasa lebih pintar dan membantah nasihat orangtuanya.
  4. Anak sering merasa bahwa dirinya kurang disayang.
  5. Anak sering memperhitungkan segala sesuatu yang telah ia lakukan untuk orangtuanya.
  6. Anak sering membingungkan harta warisan.
  7. Anak sering menganggap remeh sesuatu pekerjaan yang telah diberikan.
  8. Anak sering membentak orangtuanya saat berbicara.

Namun ada 8 fakta yang tidak diketahui atau kurang dipahami oleh anak:
  1. Di balik sepengetahuannya, orangtuanya sering memujinya di depan saudaranya.
  2. Semua yang dilakukan orangtua. hanya untuk kebaikan masa depan anak.
  3. Anak kurang mengerti bahwa orangtuanya telah menjalani kehidupan yang lebih keras dibanding anak.
  4. Dalam setiap doa dan harapan orangtua, nama anak sering disebut.
  5. Orangtua (ibu) tidak pernah memberitahukan mengenai pengorbanannya selama mengandung dan melahirkan Anda.
  6. Orangtua telah mempersiapkan harta warisan untuk anaknya, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan.
  7. Orangtua tidak rela melihat anaknya hidup bersusah – susah di tempat orang lain.
  8. Setiap kali orangtua membentak, hati mereka akan bergetar dan menyebabkan umurnya lebih pendek.

Sahabat yang Luar Biasa,
Kasih dan kepedulian orangtua pada anak itu, tanpa syarat. Sayangnya, hal itu sering tidak tampak di mata kita. Kita mungkin bahkan berpendapat bahwa bahwa orangtua harus selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun! Jika hal itu tidak dapat terpenuhi, segera kita memvonis: tidak sayang, yang tidak mengerti anak sendiri, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri.
Mari teman-teman, belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, khususnya orangtua, saudara, dan masyarakat.
Dan jika Anda merasa bersalah kepada orangtua, hampiri mereka, peluk mereka, bisikkan kata MAAF di telinga mereka dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
Love your parents!
__
Share and be Happy!
Teman-teman yang luar biasa! Saya sering mendapatkan sharing berupa cerita atau  pesan pendek dari rekan & sahabat. Saya pikir, tidak ada salahnya jika hal yang baik saya bagikan kembali di sini. Mungkin ada di antara teman-teman di sini, yang sudah pernah membacanya (via blog, BBM, website, dll). Silakan teruskan lagi kepada teman lain. Dengan berbagi, kita akan ‘hepi’!
Bagi yang belum pernah membacanya, tentunya ada makna / “wisdom” yang bisa kita ambil.
Salam sukses, luar biasa!!
- 0 komentar

I Have a Dream

DREAM atau MIMPI. Semua orang pasti tahu apa itu mimpi. Bahkan dapat dipastikan sejak kita kecil orang tua kita mengajarkan kita untuk bermimpi, mimpi yang sangat tinggi. Tetapi semakin bertambahnya usia banyak orang semakin takut untuk bermimpi, kesibukan akan rutinitas, stres, dll membuat mereka “kehilangan” kesempatan untuk memikirkan sebuah impian. Padahal mimpi adalah awal dari sebuah perubahan. Ingat, MIMPI adalah AWAL dari PERUBAHAN, tetapi bukan sebuah PERUBAHAN.
Berikut adalah sedikit catatan mengenai mimpi, semoga dapat menjadi inspirasi bagi sahabat-sahabat inspirasi. Please kindly enjoy, absorb, and apply . . .
D.R.E.A.M
D = Desire
R = Research
E = Enterprise
A = Association
M = Mastery
Desire, keinginan yang kuat, kerinduan dalam hati. Apa yang menjadi kerinduan kita? Apa yang telah kita lakukan untuk itu? Salah satu ciri dari seorang yang memiliki strong desire (keinginan yang kuat) adalah dia yang mempunyai semangat yang luar biasa, dan pastinya dia adalah seorang yang rajin berdoa, karena dia sadar tanpa doa dia akan menjadi manusia yang biasa-biasa saja, tapi melalui doa dan bersandar pada kekuatan Tuhan, dia akan menyerap suatu gairah hidup yang luar biasa. Sudahkah kita memiliki ciri-ciri tersebut dalam diri kita?
Research, penelitian. Sebelum kita melakukan sesuatu untuk mimpi tersebut, lakukanlah penelitian sederhana, lihatlah apakah yang kita impikan itu layak untuk diperjuangkan. Setiap mimpi besar pasti ada pengorbanan. Apakah pengorbanan itu setimpal dengan mimpi yang ingin kita capai? Jangan sampai keluarga, persahabatan hancur karena mengejar impian.
Enterprise,Keberanian berusaha. Suatu impian besar pasti akan menghadapi tantangan dan kesulitan. Tapi jangan takut, jangan buat ketakutanmu menjadi besar hingga menghentikan langkahmu. Percayalah Tuhan selalu menyertai dan sanggup melakukan mukjizat. Impian yang disertai iman adalah modal keberhasilan.
Association,perkumpulan atau pergaulan. Ini adalah hal penting yang harus kita perhatikan, pergaulan dan lingkungan kita akan sangat besar pengaruhnya pada kita. Kita akan bergaul dengan orang-orang yang penuh dengan iman, semangat, dan punya impian-impian besar atau dengan seorang yang pesimis, pengkritik? Mereka semua akan menjadi inspirasi bagi kehidupan kita.
Mastery, Penguasaan. Kita bisa saja berdoa, berpuasa, dsb supaya Tuhan membantu kita, tetapi jika kita bermalas-malasan, tidak mau berjuang, tidak menambah kapasitas dan mengembangkan talenta kita, itu tidak akan terjadi. Orang yang berhenti belajar akan berhenti berkembang. Tuhan ingin kita semua menjadi yang terbaik dari diri kita, dan keberhasilan selalu dibayar dengan kerja keras. Jawaban doa itu selalu ada bagi mereka yang mau berusaha.
Semua orang yang sukses adalah manusia biasa tapi mereka mempunyai DREAM, punya visi dalam hidup ini, dan visi itulah yang mengarahkan hidupnya. Dunia ini bertumbuh dengan peradaban dan teknologi yang lebih hebat berkat impian orang-orang besar. Mereka semua adalah pemimpi.
Coba bayangkan bagaimana jika seseorang tidak mempunyai impian? Dia akan membuang-buang waktu, dan kesempatan-kesempatan penting yang ditawarkan dalam kehidupan. Hasrat dan kegigihannya mudah sekali pudar, sehingga dia dengan mudahnya mengubah impian mereka menjadi sangat sederhana, dan standar kehidupannya menjadi rendah.
Tuhan selalu ingin kita menjadi yang terbaik dari diri kita. Tuhan ingin kita memiliki standar dan kualitas hidup yang tinggi. Tidak ada kata terlambat ataupun terlalu cepat dalam memikirkan sebuah impian, selama kita melibatkan Tuhan dan kita bersedia membayar harganya, kita pasti bisa. Sudah saatnya kita sekarang kembali mengoreksi mimpi-mimpi kita, kita perjuangkan kembali mimpi kita. Ayo kita bersama-sama ucapkan dan tanamkan dalam hati kita, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku.” (Flp 4:13)
- 0 komentar

I am an Actor, not Reactor

Selamat pagi sahabat inspirasi kita, semalam saya kembali mendapatkan sebuah cerita yang menarik dari bbm. Cerita kali ini dikirimkan oleh mas Endik, cerita ini mengajarkan pada kita bahwa seharusnya kitalah yang harus mengendalikan sikap kita, tidak peduli apa pun yang terjadi, apa pin yang kita rasakan, kita harus tetap bersikap baik dan memuliakan orang lain. Semoga cerita ini dapat bermanfaat terutama bagi sahabat yang ingin menjadi pribadi yang anggun dan luar biasa. Berikut isi pesan bbmnya (maaf tanpa editing).
Cerita ini sangat menegur saya..
Dua org ibu memasuki toko pakaian & membeli baju seragam anaknya.
Ternyata pemilik tokonya lagi bad mood shg tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tdk sopan dgn muka cemberut.
Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu.
Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjualnya.
Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual menyebalkan itu?”
Lantas dijawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak ? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan org lain.”
“Tapi ia melayani dengan buruk sekali,” bantah Ibu pertama.
“Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dg buruk dll, toh tidak ada kaitannya dg kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita,” jelas Ibu kedua.
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau org melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dg hal yg lebih buruk lagi. Dan sebaliknya.
Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi. Kalau org lain pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dg org tersebut. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain.
Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita. Mengapa utk berbuat baik saja, harus menunggu diperlakukan dg baik oleh org lain dulu?
Jagalah suasana hati sendiri, jangan biarkan sikap buruk org lain menentukan cara kita bertindak! Kitalah sang penentu yang sesungguhnya!
I’m an ACTOR, not reactor.
- 0 komentar

sedapat-dapatnya

Tidak ada manusia yang sempurna, siapa pun orang itu.
Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali waktu ia akan jatuh juga.
Di atas bintang masih ada langit.
Semua prestasi yang dicapai manusia, pasti ada batasnya. Daya jangkau manusia selalu terbatas. Selalu saja masih di bawah standar “kesempurnaan”.
Hendaknya kita semua menyadari hal itu. Janganlah kita memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah diri kepada perkara-perkara sederhana. Bahkan, dalam hal menerapkan kebaikan pun, kita harus tetap realistis. Melakukannya sebisa mungkin, sejauh yang dapat kita upayakan.
Pernah saat berkunjung ke tempat kerja seorang kawan, terpasang sebuah tulisan di dinding yang menjadi sebuah prinsip bekerja perusahaan itu. Begini bunyinya:
Sedapat-dapatnya lakukan semua yang baik
Sedapat-dapatnya dengan segala macam cara dan upaya
Sedapat-dapatnya di segala waktu yang ada
Sedapat-dapatnya kepada siapa saja yang kamu temui
Sedapat-dapatnya selama mungkin kamu bisa melakukannya
Saya rasa itu benar. Semangat seperti itulah yang seharusnya kita miliki. Tidak terlalu muluk hingga tidak terlaksana apa-apa, tetapi tidak juga menjadi malas. Melakukan apa yang dapat kita lakukan dengan tekad “sedapat-dapatnya“. Tidak lebih dan tidak kurang dari itu.
- 0 komentar

Inilah Aku

Setiap orang dilahirkan berbeda, dan masing-masing dilengkapi dengan kelebihan dan kekurangan. Begitu pula denganku, saya adalah seseorang yang lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. Tanpa kelebihan atau kekurangan tersebut, saya tetap dapat menjalani hidup. Tetapi saya tidak akan pernah menjadi “Dedi” yang sama dengan sekarang.
Catatan kali ini bukan mengenai siapa saya, tetapi mengenai bagaimana seharusnya sikap kita terhadap diri kita masing-masing.
Ada saudara kita yang memiliki banyak kelebihan sehingga ia selalu menyombongkan diri dan merasa “lebih” dari yang lain. Di tempat lain, ada pula saudara kita yang memiliki banyak kekurangan sehingga ia selalu merasa bahwa dirinya-lah orang yang paling menderita se-dunia. Dan ternyata, di tempat yang lainnya lagi ada saudara kita (hm… banyak juga saudaranya :p) yang merasa cukup dengan dirinya, dia memiliki beberapa kelebihan dan beberapa kekurangan, sehingga dia merasa tidak perlu berbuat apa-apa.
Mungkin ada salah satu dari kita yang sama dengan saudara-saudara kita di atas. Jika harus memilih, kita akan memilih menjadi yang mana? Saudara 1, saudara 2 atau saudara 3? Hm… saya harap ada yang menyarankan untuk menjadi saudara yang ke-4.
Kita seharusnya tidak perlu menyombongkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki, karena pasti ada yang lebih dari kita. Kita juga tidak perlu meratapi kekurangan-kekurangan kita, karena saya percaya sekurang-kurangnya seseorang masih ada yang lebih kurang. Dan lepas dari kedua alasan itu, alasan kita tidak perlu menyombongkan kelebihan atau meratapi kekurangan, karena kita semua SAMA di hadapan Tuhan. Tuhan tidak pernah melihat apakah kita cantik atau jelek, apakah kita kaya atau miskin, Tuhan selalu menyayangi kita. Daripada kita menyombongkan kelebihan kita, lebih baik kita berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan kita pun tidak perlu meratapi kekurangan kita, lebih baik kita jadikan kekurangan itu sebagai cambuk agar kita menjadi lebih baik lagi sesuai dengan kemampuan kita. Jangan cepat puas dengan apa yang kita miliki, segalanya masih dapat dibuat menjadi lebih baik, dan jadilah berkat bagi orang lain untuk kemuliaan Tuhanmu.
Jika saya boleh berpendapat, Kelebihan dan kekurangan itu sesungguhnya relatif. Bagi orang lain mungkin mempunyai badan gemuk itu kekurangan, tetapi bagi yang lain bisa jadi itu adalah suatu kelebihan (maksudnya kelebihan berat badan. :p). Karena itu apa yang ada pada diri kita cobalah untuk di syukuri, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita dan kadang kita meragukannya, karena kita hanya melihat sebuah potongan kecil dari kehidupan kita.
Jangan pernah iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Entah itu talenta, harta, ataupun kuasa. Setialah pada apa yang menjadi panggilan hidup kita, karena perbedaan yang ada adalah untuk saling melengkapi satu sama lain. (bagi teman-teman kristiani bisa membaca Roma 12)
Jadi, ayo kita bersama-sama belajar untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan kita sebagai penguat dan ciri khas kita. Jangan biarkan hal itu menjadi pelemah kehidupan kita. Jangan pernah takut atau malu untuk menunjukkan siapa diri kita. “INILAH AKU! Aku bukanlah orang yang sempurna, tetapi aku adalah kesayangan Tuhan yang maha Sempurna.”
Begitu dulu ya sahabat inspirasi? Tuhan tidak pernah mensyaratkan sesuatu agar kita dapat memperoleh kasihNya, karena Dia tulus mengasihi kita. Semoga catatan ini dapat menjadi sinar harapan yang mencerahkan pemahaman kita.
Terimakasih dan Tuhan memberkati.
- 0 komentar

kebahagiaan

Seorang lelaki berumur 92 tahun itu mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri. Setiap hari sejak jam 8 pagi, ia selalu berpakaian rapi dengan rambutnya yang teratur rapi. Dia buta dan masuk ke panti jompo hari ini.
Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
“Saya menyukainya,” katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing. “Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.” “Hal itu tidak ada hubungannya, ” dia menjawab.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur.
Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.
Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku.”
Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank. Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan. Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku.
*/Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:/*
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci.
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran.
3. Hiduplah dengan sederhana.
4. Berikan lebih banyak (give more)
5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)
- 0 komentar

percaya #1

Jika kamu yakin bahwa kamu akan sukses, kamu telah menggenggam 50% kesuksesan itu. Dan sisanya, perjuangkan keyakinan itu dengan keikhlasan hati, dan segenap tindakanmu.
Yakinlah, niat tulusmu untuk sukses akan terwujud suatu hari nanti.
Salam sukses! Luar biasa!
Kamis, 05 April 2012 - 0 komentar
Jangan takut gagal! Walaupun berhasil, tapi jika targetnya terlalu rendah adalah kesalahan. Namun berani mencoba sesuatu yang hebat meskipun hasilnya kurang berhasil, tetaplah mulia."
Begitu pesan dari Li Xiao Long, sang naga kecil. Atau yg biasa kita kenal sebagai Bruce Lee.
- 0 komentar

penghargaan untuk seorang prajurit

Pada suatu hari, sersan pelatih muncul di antara sekelompok prajurit muda yang sedang mengadakan latihan militer. Tiba-tiba ia mencampakkan sebuah granat tangan ke tengah-tengah mereka. Mereka lari berpencar, cepat-cepat mencari perlindungan. Sersan itu kemudian mengatakan bahwa granat itu tidak “hidup” dan ia cuma ingin melihat reaksi mereka.
Keesokan harinya, seorang prajurit yang baru masuk, menggabungkan diri ke kelompok itu. Sersan pelatih mengatakan kepada mereka agar jangan memberitahu prajurit baru itu tentang apa yang akan terjadi.
Sewaktu sersan itu kemudian muncul dan melemparkan granat ke tengah-tengah mereka, prajurit baru itu, yang tidak tahu bahwa granat itu takkan meledak, buru-buru menjatuhkan diri di atas granat agar ledakannya tidak mencederai rekan-rekannya. Ia mau berkorban demi keselamatan sahabat-sahabatnya.
Tahun itu ia dianugerahi medali satu-satunya untuk keberanian dan ketabahan yang diberikan bukan pada waktu perang. (Kim Noone).

Tak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. (Yoh 15:13.17)
Rabu, 04 April 2012 - 0 komentar

bai fang li:memberi dalam kekurangan

Namanya BAI FANG LI. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.
Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.
Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya. Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.
Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.
Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng. Dipojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.
Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong. Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.
Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.
Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.
Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.
Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.
“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya” jawab anak itu.
“Orang tuamu dimana?” tanya Bai Fang Li.
“Saya tidak tahu, ayah ibu saya pemulung. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil” sahut anak itu.
Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.
Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.
Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.
Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.
Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.
Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.
“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu.
Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu Rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.
Bai Fang Li berkata “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis.
Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan.
Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesarRMB 350.000 (kurs 1300, setara 455 juta Rupiah jika tidak salah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.
- 0 komentar

goresan mobil

Tersebutlah seorang pengusaha muda dan kaya. Ia baru saja membeli mobil mewah, sebuah Jaguar yang mengkilap. Kini, sang pengusaha, sedang menikmati perjalanannya dengan mobil baru itu. Dengan kecepatan penuh, dipacunya kendaraan itu mengelilingi jalanan tetangga sekitar dengan penuh rasa bangga dan prestise.
Di pinggir jalan, tampak beberapa anak yang sedang bermain sambil melempar sesuatu. Namun, karena berjalan terlalu kencang, tak terlalu diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-tiba, dia melihat seseorang anak kecil yang melintas dari arah mobil-mobil yang di parkir di jalan. Tapi, bukan anak-anak yang tampak melintas sebelumnya.
“Buk….!” Aah…, ternyata, ada sebuah batu seukuran kepalan tangan yang menimpa Jaguar itu yang dilemparkan si anak itu.
Sisi pintu mobil itupun koyak, tergores batu yang dilontarkan seseorang.
“Cittt….” ditekannya rem mobil kuat-kuat. Dengan geram, dimundurkannya mobil itu menuju tempat arah batu itu di lemparkan.
Jaguar yang tergores, bukanlah perkara sepele. Apalagi, kecelakaan itu dilakukan oleh orang lain, begitu pikir sang pengusaha dalam hati. Amarahnya memuncak. Dia pun keluar mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya anak yang dia tahu telah melempar batu ke mobilnya, dan di pojokkannya anak itu pada sebuah mobil yang diparkir.
“Apa yang telah kau lakukan!? Lihat perbuatanmu pada mobil kesayanganku!! Lihat goresan itu”, teriaknya sambil menunjuk goresan di sisi pintu.
“Kamu tentu paham, mobil baru jaguarku ini akan butuh banyak ongkos di bengkel untuk memperbaikinya.” Ujarnya lagi dengan kesal dan geram, tampak ingin memukul anak itu.
Si anak tampak menggigil ketakutan dan pucat, dan berusaha meminta maaf.
“Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar minta maaf. Sebab, saya tidak tahu lagi harus melakukan apa.” Air mukanya tampak ngeri, dan tangannya bermohon ampun.
“Maaf Pak, aku melemparkan batu itu, karena tak ada seorang pun yang mau berhenti….”
Dengan air mata yang mulai berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi menunjuk ke suatu arah, di dekat mobil-mobil parkir tadi.
“Itu disana ada kakakku yang lumpuh. Dia tergelincir, dan terjatuh dari kursi roda. Saya tak kuat mengangkatnya, dia terlalu berat, tapi tak seorang pun yang mau menolongku. Badannya tak mampu kupapah, dan sekarang dia sedang kesakitan..”
Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya pengusaha tadi. Matanya berharap pada wajah yang mulai tercenung itu.
“Maukah Bapak membantuku mengangkatnya ke kursi roda? Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya tak sanggup mengangkatnya.”
Tak mampu berkata-kata lagi, pengusaha muda itu terdiam. Amarahnya mulai sedikit reda setelah dia melihat seorang lelaki yang tergeletak yang sedang mengerang kesakitan. Kerongkongannya tercekat. Ia hanya mampu menelan ludah. Segera dia berjalan menuju lelaki tersebut, di angkatnya si cacat itu menuju kursi rodanya. Kemudian, diambilnya sapu tangan mahal miliknya, untuk mengusap luka di lutut yang memar dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar kesayangannya. Setelah beberapa saat, kedua anak itu pun berterima kasih, dan mengatakan bahwa mereka akan baik-baik saja.
“Terima kasih, dan semoga Tuhan akan membalas perbuatan Bapak.”
Keduanya berjalan beriringan, meninggalkan pengusaha yang masih nanar menatap kepergian mereka. Matanya terus mengikuti langkah sang anak yang mendorong kursi roda itu, melintasi sisi jalan menuju rumah mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi berjalan sangat perlahan menuju Jaguar miliknya. Ditelusurinya pintu Jaguar barunya yang telah tergores itu oleh lemparan batu tersebut, sambil merenungkan kejadian yang baru saja dilewatinya. Kerusakan yang dialaminya bisa jadi bukanlah hal sepele, tapi pengalaman tadi menghentakkan perasaannya. Akhirnya ia memilih untuk tak menghapus goresan itu. Ia memilih untuk membiarkan goresan itu, agar tetap mengingatkannya pada hikmah ini.
Ia menginginkan agar pesan itu tetap nyata terlihat:
“Janganlah melaju dalam hidupmu terlalu cepat, karena, seseorang akan melemparkan batu untuk menarik perhatianmu.”
Kawan sama halnya dengan kendaraan, hidup kita akan selalu berputar, dan dipacu untuk tetap berjalan. Di setiap sisinya, hidup itu juga akan melintasi berbagai macam hal dan kenyataan. Namun, apakah kita memacu hidup kita dengan cepat, sehingga tak pernah ada kesempatan bagi kita untuk menyelaraskannya dan melihat sekitar?
Tuhan akan selalu berbisik dalam jiwa dan berkata lewat kalbu kita. Kadang kita memang tak punya waktu untuk mendengar, menyimak, dan menyadari setiap ujaran-Nya. Kita kadang memang terlalu sibuk dengan bermacam urusan, memacu hidup dengan penuh nafsu, hingga terlupa pada banyak hal yang melintas. Kawan, suatu saat akan ada yang “melemparkan batu” untuk kita agar kita mau dan bisa berhenti sejenak.
Semuanya terserah pada kita. Mendengar bisikan-bisikan dan kata-kata-Nya, atau menunggu ada yang melemparkan batu-batu itu untuk kita. Pilihan ada di tangan kita, dan penyesalan selalu ada dibelakang. Tapi jangan khawatir, apapun yang terjadi, itu karena Tuhan menyayangi kita.
- 0 komentar

kisah keledai cerdik

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, ia memutuskan, karena hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup – karena berbahaya), maka tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petanimelihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agartanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara para tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumurdan melarikan diri !
Moral Cerita:
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu. Segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari ‘sumur’ (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari ‘sumur’ dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari ‘sumur’ yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik !!!
- 0 komentar

hidup adalah harapan

Bila ada mentari yang menyapa di pagi hari, aku selalu teringat padanya. Sosok seorang wanita yang begitu dekat dalam hidupku. Dia yang mengajariku mengerti tentang hidup, pahit, dan manis. Ibuku bukanlah apa-apa, tak ada yang istimewa dari dirinya. Dia bukanlah wanita modern yang selalu sibuk dengan pekerjaannya. Dia adalah potret penderitaan yang berkepanjangan. Demi aku, apa pun ia lakukan, mulai dari membanting tulang, memeras keringat, menguraikan air mata, baginya itu adalah hal biasa.
“Hidup memang tak harus dimulai dengan tertawa, Nak. Saat kita pertama kali lahir ke dunia pun, kita sudah menangis,” katanya.
Hidup adalah harapan. Harapan yang selalu hadir. Seperti terbitnya mentari pagi.
Jangan menyerah ya teman-teman? Meskipun saat ini kita mengalami kegagalan, selama harapan masih menyala, kita selalu memiliki kesempatan.
- 0 komentar

arloji dan serbuk kayu

Seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman karyawan yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan.
Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut. Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Kini cuman dia seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.
‘Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini?’ Tanya si tukang kayu.
‘Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi ‘to-tak, tok-tak’. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada.’ Anak itu menjawab.
MORAL CERITA INI:
Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam ‘kegaduhan’.
- 0 komentar
Kegagalan adalah Ibu KANDUNG kesuksesan.
Kenikmatan makan terletak pd rasa lapar. Sementara kenikmatan sukses, didpt ketika berhasil mengatasi kegagalan! :)
- 0 komentar
Perbedaan tak seharusnya menjadi sekat yang membatasi kita utk berinteraksi dan bersosialisasi dgn sesama dan lingkungan sekitar. Tp anggaplah perbedaan itu sebagai kebesaran Tuhan. Karena dgn perbedaan yg sbgitu banyaknya, kita bs mengetahui bahwa Tuhan sangatlah hebat, mampu menciptakan segala sesuatunya dan tdk pernah ada yg sama. Sehingga tak patutlah kita utk menyombongkan diri kita walaupun bergelimang harta skalipun. Tak malukah kau sombong? Lihatlah, apa yg kau miliki itu sama sekali tdk ada apa2nya bl di banding dgn kekayaan Tuhanmu.
- 0 komentar
Kisah nyata yang di alami
seseorang membuatku terharu.
Mamaku hanya punya 1 mata,
aku membencinya. Dia
memalukan bagi aku. Dia
memasak di SMP tempat aku
sekolah untuk biaya hidup kami.
Hari itu dia datang ke kelas dan
menyapaku. Aku sangat malu,lalu
mengacuhkannya dan berlari
pergi.
Keesokan harinya,teman2
mengejekku, ingin rasanya aku
menghilang.
Saat pulang,aku berteriak
kepadanya "Kalau kau hanya
ingin membuatku jdi bahan
tertawaan, kenapa kau tidak mati
saja?!"
Aku benar2 marah saat itu.
Aku bertekad keluar dari rumah
itu dan tidak berhubungan
dengan dia sama sekali.
Jadi,aku belajar dgn semangat
dan akhirnya mendapat beasiswa
belajar d singapura.
Aku menikah, punya anak dan
bahagia dengan kehidupanku.
Sampai suatu hari, Mama datang
ke singapura untuk menjenguk,
saat di depan pintu, anak-anakku
melihat dan ketakutan, saat itu
juga aku berteriak "Beraninya
kau datang ke rumahku, pergi
dari sini, kau hanya menakuti
anak-anak!!"
Dia terkejut dan menjawab
"Maafkan saya, mungkin saya
salah alamat" Setahun kemudian,
datanglah undangan reuni SMP.
Aku hadir. Setelah itu, aku sempat
melihat 1 rumah, dimana aku
tinggal saat itu, hanya ingin tahu
dan kata seorang tetangga mama
sudah meninggal,aku tidak
meneteskan air mata.
Tetanggaku memberikan surat
yang Mama ingin aku
membacanya.
"Anakku tercinta, aku
memikirkanmu setiap saat,
Maafkan aku saat datang ke
singapura dan menakuti anak-
anakmu dan juga maafkan aku
membuatmu malu didepan
teman2mu dulu. Semoga kamu
mengerti..
Waktu kecil kamu mengalami
kecelakaan dan kehilangan 1
mata, sebagai Mama, aku tidak
sanggup melihatmu tumbuh
dengan 1 mata, jadi aku
memberikan milikku. Aku bahagia
karena anakku akan
memperlihatkan seluruh dunia
untukku dengan mata itu."
Dan seketika itu aku menangis....
-With ♥, Mama- From the book
LOVE-IN-SILENCE .
Seorang ibu selalu memberikan
yang terbaik untuk anaknya
sekalipun dia berada di posisi
yang paling terpuruk, ia akan
selalu berkorban agar anaknya
menjadi seseorang yang sukses
untuk ke depannya. :)
- 0 komentar
Kisah seorang kakak & adik
Sebuah Kisah untuk kita
renungkan dan jadikan motivasi.
( Jangan Menangis .... )
Aku dilahirkan di sebuah dusun
pegunungan yang sangat
terpencil. Hari demi hari, orang
tuaku membajak tanah kering
kuning, dan punggung mereka
menghadap ke langit. Aku
mempunyai seorang adik, tiga
tahun lebih muda dariku. Suatu
ketika, untuk membeli sebuah
sapu tangan yang mana semua
gadis di sekelilingku kelihatannya
membawanya, aku mencuri lima
puluh sen dari laci ayahku. Ayah
segera menyadarinya. Beliau
membuat adikku dan aku
berlutut di depan tembok,
dengan sebuah tongkat bambu
ditangannya. “Siapa yang
mencuri uang itu?” Beliau
bertanya. Aku terpaku, terlalu
takut untuk berbicara. Ayah tidak
mendengar siapa pun mengaku,
jadi Beliau mengatakan, “Baiklah,
kalau begitu, kalian berdua layak
dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu
itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku
mencengkeram tangannya dan
berkata, “Ayah, aku yang
melakukannya!”
Tongkat panjang itu
menghantam punggung adikku
bertubi-tubi. Ayah begitu
marahnya sehingga ia terus-
menerus mencambukinya sampai
Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas
ranjang batu bata kami dan
memarahi, “Kamu sudah belajar
mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan
kamu lakukan di masa
mendatang? Kamu layak dipukul
sampai mati! Kamu pencuri tidak
tahu malu!” Malam itu, ibu dan
aku memeluk adikku dalam
pelukan kami. Tubuhnya penuh
dengan luka, tetapi ia tidak
menitikkan air mata setetes pun.
Di pertengahan malam itu, saya
tiba-tiba mulai menangis
meraung-raung. Adikku menutup
mulutku dengan tangan kecilnya
dan berkata, “Kak, jangan
menangis lagi sekarang.
Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku
karena tidak memiliki cukup
keberanian untuk maju mengaku.
Bertahun-tahun telah lewat, tapi
insiden tersebut masih kelihatan
seperti baru kemarin. Aku tidak
pernah akan lupa tampang
adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8
tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun
terakhirnya di SMP, ia lulus untuk
masuk ke SMA di pusat
kabupaten. Pada saat yang sama,
saya diterima untuk masuk ke
sebuah universitas propinsi.
Malam itu, ayah berjongkok di
halaman, menghisap rokok
tembakaunya, bungkus demi
bungkus.
Saya mendengarnya
memberengut, “Kedua anak kita
memberikan hasil yang begitu
baik… hasil yang begitu baik…”
Ibu mengusap air matanya yang
mengalir dan menghela nafas,
“Apa gunanya? Bagaimana
mungkin kita bisa membiayai
keduanya sekaligus?” Saat itu
juga, adikku berjalan keluar ke
hadapan ayah dan berkata,
“Ayah, saya tidak mau
melanjutkan sekolah lagi, telah
cukup membaca banyak buku. ”
Ayah mengayunkan tangannya
dan memukul adikku pada
wajahnya. “Mengapa kau
mempunyai jiwa yang begitu
keparat lemahnya? Bahkan jika
berarti saya mesti mengemis di
jalanan saya akan
menyekolahkan kamu berdua
sampai selesai!” Dan begitu
kemudian ia mengetuk setiap
rumah di dusun itu untuk
meminjam uang. Aku
menjulurkan tanganku selembut
yang aku bisa ke muka adikku
yang membengkak, dan berkata,
“Seorang anak laki-laki harus
meneruskan sekolahnya; kalau
tidak ia tidak akan pernah
meninggalkan jurang kemiskinan
ini.”
Aku, sebaliknya, telah
memutuskan untuk tidak lagi
meneruskan ke universitas.Siapa
sangka keesokan harinya,
sebelum subuh datang, adikku
meninggalkan rumah dengan
beberapa helai pakaian lusuh dan
sedikit kacang yang sudah
mengering. Dia menyelinap ke
samping ranjangku dan
meninggalkan secarik kertas di
atas bantalku: “Kak, masuk ke
universitas tidaklah mudah. Saya
akan pergi mencari kerja dan
mengirimimu uang.” Aku
memegang kertas tersebut di
atas tempat tidurku, dan
menangis dengan air mata
bercucuran sampai suaraku
hilang. Tahun itu, adikku berusia
17 tahun. Aku 20. Dengan uang
yang ayahku pinjam dari seluruh
dusun, dan uang yang adikku
hasilkan dari mengangkut semen
pada punggungnya di lokasi
konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di
kamarku, ketika teman
sekamarku masuk dan
memberitahukan, “Ada seorang
penduduk dusun menunggumu
di luar sana! “Mengapa ada
seorang penduduk dusun
mencariku? Aku berjalan keluar,
dan melihat adikku dari jauh,
seluruh badannya kotor tertutup
debu semen dan pasir. Aku
menanyakannya, “Mengapa kamu
tidak bilang pada teman
sekamarku kamu adalah adikku?”
Dia menjawab, tersenyum, “Lihat
bagaimana penampilanku. Apa
yang akan mereka pikir jika
mereka tahu saya adalah adikmu?
Apa mereka tidak akan
menertawakanmu?” Aku merasa
terenyuh, dan air mata
memenuhi mataku. Aku menyapu
debu-debu dari adikku semuanya,
dan tersekat-sekat dalam kata-
kataku, “Aku tidak perduli
omongan siapa pun! Kamu adalah
adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana
pun penampilanmu…” Dari
sakunya, ia mengeluarkan sebuah
jepit rambut berbentuk kupu-
kupu. Ia memakaikannya
kepadaku, dan terus menjelaskan,
“Saya melihat semua gadis kota
memakainya. Jadi saya pikir kamu
juga harus memiliki satu.” Aku
tidak dapat menahan diri lebih
lama lagi. Aku menarik adikku ke
dalam pelukanku dan menangis
dan menangis. Tahun itu, ia
berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa
pacarku ke rumah, kaca jendela
yang pecah telah diganti, dan
kelihatan bersih di mana-mana.
Setelah pacarku pulang, aku
menari seperti gadis kecil di
depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu
menghabiskan begitu banyak
waktu untuk membersihkan
rumah kita!”
Tetapi katanya, sambil
tersenyum, “Itu adalah adikmu
yang pulang awal untuk
membersihkan rumah ini.
Tidakkah kamu melihat luka pada
tangannya? Ia terluka ketika
memasang kaca jendela baru
itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan
kecil adikku. Melihat mukanya
yang kurus, seratus jarum terasa
menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan
mebalut lukanya. “Apakah itu
sakit?” Aku menanyakannya.
“Tidak, tidak sakit. Kamu tahu,
ketika saya bekerja di lokasi
konstruksi, batu-batu berjatuhan
pada kakiku setiap waktu.
Bahkan itu tidak menghentikanku
bekerja dan…” Ditengah kalimat
itu ia berhenti. Aku membalikkan
tubuhku memunggunginya, dan
air mata mengalir deras turun ke
wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia
26.
Ketika aku menikah, aku tinggal
di kota. Banyak kali suamiku dan
aku mengundang orang tuaku
untuk datang dan tinggal
bersama kami, tetapi mereka
tidak pernah mau. Mereka
mengatakan, sekali meninggalkan
dusun, mereka tidak akan tahu
harus mengerjakan apa. Adikku
tidak setuju juga, mengatakan,
“Kak, jagalah mertuamu aja. Saya
akan menjaga ibu dan ayah di
sini.” Suamiku menjadi direktur
pabriknya. Kami menginginkan
adikku mendapatkan pekerjaan
sebagai manajer pada
departemen pemeliharaan. Tetapi
adikku menolak tawaran
tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja
sebagai pekerja reparasi. Suatu
hari, adikku di atas sebuah
tangga untuk memperbaiki
sebuah kabel, ketika ia mendapat
sengatan listrik, dan masuk
rumah sakit. Suamiku dan aku
pergi menjenguknya. Melihat gips
putih pada kakinya, saya
menggerutu, “Mengapa kamu
menolak menjadi manajer?
Manajer tidak akan pernah harus
melakukan sesuatu yang
berbahaya seperti ini. Lihat kamu
sekarang, luka yang begitu serius.
Mengapa kamu tidak mau
mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius
pada wajahnya, ia membela
keputusannya. “Pikirkan kakak
ipar–ia baru saja jadi direktur,
dan saya hampir tidak
berpendidikan. Jika saya menjadi
manajer seperti itu, berita seperti
apa yang akan dikirimkan?” Mata
suamiku dipenuhi air mata, dan
kemudian keluar kata-kataku
yang sepatah-sepatah, “Tapi
kamu kurang pendidikan juga
karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa
lalu?” Adikku menggenggam
tanganku. Tahun itu, ia berusia
26 dan aku 29. Adikku kemudian
berusia 30 ketika ia menikahi
seorang gadis petani dari dusun
itu. Dalam acara pernikahannya,
pembawa acara perayaan itu
bertanya kepadanya, “Siapa yang
paling kamu hormati dan kasihi?”
Tanpa bahkan berpikir ia
menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan
menceritakan kembali sebuah
kisah yang bahkan tidak dapat
kuingat. “Ketika saya pergi
sekolah SD, ia berada pada dusun
yang berbeda. Setiap hari
kakakku dan saya berjalan selama
dua jam untuk pergi ke sekolah
dan pulang ke rumah. Suatu hari,
saya kehilangan satu dari sarung
tanganku. Kakakku memberikan
satu dari kepunyaannya. Ia
hanya memakai satu saja dan
berjalan sejauh itu. Ketika kami
tiba di rumah, tangannya begitu
gemetaran karena cuaca yang
begitu dingin sampai ia tidak
dapat memegang sendoknya.
Sejak hari itu, saya bersumpah,
selama saya masih hidup, saya
akan menjaga kakakku dan baik
kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri
ruangan itu. Semua tamu
memalingkan perhatiannya
kepadaku. Kata-kata begitu susah
kuucapkan keluar bibirku, “Dalam
hidupku, orang yang paling aku
berterima kasih adalah adikku.”
Dan dalam kesempatan yang
paling berbahagia ini, di depan
kerumunan perayaan ini, air mata
bercucuran turun dari wajahku
seperti sungai.
» Bisakah kita memiliki jiwa besar
seperti si adik yang seperti dalam
cerita, … tapi bagaimanapun,
yang namanya Saudara patut kita
jaga dan kita hormati, apakah itu
seorang adik atau seorang kakak.
Karena apa arti hidup kalau tidak
bisa membahagiakan sodara dan
keluarga kita.