Selamat pagi sahabat inspirasi kita, semalam saya kembali mendapatkan
sebuah cerita yang menarik dari bbm. Cerita kali ini dikirimkan oleh
mas Endik, cerita ini mengajarkan pada kita bahwa seharusnya kitalah
yang harus mengendalikan sikap kita, tidak peduli apa pun yang terjadi,
apa pin yang kita rasakan, kita harus tetap bersikap baik dan memuliakan
orang lain. Semoga cerita ini dapat bermanfaat terutama bagi sahabat
yang ingin menjadi pribadi yang anggun dan luar biasa. Berikut isi pesan
bbmnya (maaf tanpa editing).
Cerita ini sangat menegur saya..
Dua org ibu memasuki toko pakaian & membeli baju seragam anaknya.
Ternyata pemilik tokonya lagi bad mood shg tidak melayani dengan baik, malah terkesan buruk, tdk sopan dgn muka cemberut.
Ibu pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu.
Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjualnya.
Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual menyebalkan itu?”
Lantas dijawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku
dlm bertindak ? Kitalah sang penentu atas hidup kita, bukan org lain.”
“Tapi ia melayani dengan buruk sekali,” bantah Ibu pertama.
“Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dg
buruk dll, toh tidak ada kaitannya dg kita. Kalau kita sampai
terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hidup
kita, padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita,” jelas Ibu
kedua.
Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita.
Kalau org melakukan hal buruk, kita akan membalasnya dg hal yg lebih
buruk lagi. Dan sebaliknya.
Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi. Kalau org lain
pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian
pelit kalau harus berurusan dg org tersebut. Ini berarti tindakan kita
dipengaruhi oleh tindakan org lain.
Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita.
Mengapa utk berbuat baik saja, harus menunggu diperlakukan dg baik oleh
org lain dulu?
Jagalah suasana hati sendiri, jangan biarkan sikap buruk org lain
menentukan cara kita bertindak! Kitalah sang penentu yang sesungguhnya!
I’m an ACTOR, not reactor.
Minggu, 08 April 2012 -
0
komentar
I am an Actor, not Reactor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar