Catatan kali ini bukan mengenai siapa saya, tetapi mengenai bagaimana seharusnya sikap kita terhadap diri kita masing-masing.
Ada saudara kita yang memiliki banyak
kelebihan sehingga ia selalu menyombongkan diri dan merasa “lebih” dari
yang lain. Di tempat lain, ada pula saudara kita yang memiliki banyak
kekurangan sehingga ia selalu merasa bahwa dirinya-lah orang yang paling
menderita se-dunia. Dan ternyata, di tempat yang lainnya lagi ada
saudara kita (hm… banyak juga saudaranya :p) yang merasa cukup dengan
dirinya, dia memiliki beberapa kelebihan dan beberapa kekurangan,
sehingga dia merasa tidak perlu berbuat apa-apa.
Mungkin ada salah satu dari kita yang
sama dengan saudara-saudara kita di atas. Jika harus memilih, kita akan
memilih menjadi yang mana? Saudara 1, saudara 2 atau saudara 3? Hm… saya
harap ada yang menyarankan untuk menjadi saudara yang ke-4.
Kita seharusnya tidak perlu menyombongkan
kelebihan-kelebihan yang kita miliki, karena pasti ada yang lebih dari
kita. Kita juga tidak perlu meratapi kekurangan-kekurangan kita, karena
saya percaya sekurang-kurangnya seseorang masih ada yang lebih kurang.
Dan lepas dari kedua alasan itu, alasan kita tidak perlu menyombongkan
kelebihan atau meratapi kekurangan, karena kita semua SAMA di hadapan
Tuhan. Tuhan tidak pernah melihat apakah kita cantik atau jelek, apakah
kita kaya atau miskin, Tuhan selalu menyayangi kita. Daripada kita
menyombongkan kelebihan kita, lebih baik kita berusaha untuk menjadi
lebih baik lagi dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan kita pun tidak
perlu meratapi kekurangan kita, lebih baik kita jadikan kekurangan itu
sebagai cambuk agar kita menjadi lebih baik lagi sesuai dengan kemampuan
kita. Jangan cepat puas dengan apa yang kita miliki, segalanya masih
dapat dibuat menjadi lebih baik, dan jadilah berkat bagi orang lain
untuk kemuliaan Tuhanmu.
Jika saya boleh berpendapat, Kelebihan
dan kekurangan itu sesungguhnya relatif. Bagi orang lain mungkin
mempunyai badan gemuk itu kekurangan, tetapi bagi yang lain bisa jadi
itu adalah suatu kelebihan (maksudnya kelebihan berat badan. :p). Karena
itu apa yang ada pada diri kita cobalah untuk di syukuri, Tuhan selalu
memberikan yang terbaik untuk kita dan kadang kita meragukannya, karena
kita hanya melihat sebuah potongan kecil dari kehidupan kita.
Jangan pernah iri dengan apa yang
dimiliki oleh orang lain. Entah itu talenta, harta, ataupun kuasa.
Setialah pada apa yang menjadi panggilan hidup kita, karena perbedaan
yang ada adalah untuk saling melengkapi satu sama lain. (bagi
teman-teman kristiani bisa membaca Roma 12)
Jadi, ayo kita bersama-sama belajar untuk
menerima segala kekurangan dan kelebihan kita sebagai penguat dan ciri
khas kita. Jangan biarkan hal itu menjadi pelemah kehidupan kita. Jangan
pernah takut atau malu untuk menunjukkan siapa diri kita. “INILAH AKU! Aku bukanlah orang yang sempurna, tetapi aku adalah kesayangan Tuhan yang maha Sempurna.”
Begitu dulu ya sahabat inspirasi? Tuhan
tidak pernah mensyaratkan sesuatu agar kita dapat memperoleh kasihNya,
karena Dia tulus mengasihi kita. Semoga catatan ini dapat menjadi sinar
harapan yang mencerahkan pemahaman kita.
Terimakasih dan Tuhan memberkati.
0 komentar:
Posting Komentar