Minggu, 08 April 2012 - 0 komentar

Inilah Aku

Setiap orang dilahirkan berbeda, dan masing-masing dilengkapi dengan kelebihan dan kekurangan. Begitu pula denganku, saya adalah seseorang yang lengkap dengan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. Tanpa kelebihan atau kekurangan tersebut, saya tetap dapat menjalani hidup. Tetapi saya tidak akan pernah menjadi “Dedi” yang sama dengan sekarang.
Catatan kali ini bukan mengenai siapa saya, tetapi mengenai bagaimana seharusnya sikap kita terhadap diri kita masing-masing.
Ada saudara kita yang memiliki banyak kelebihan sehingga ia selalu menyombongkan diri dan merasa “lebih” dari yang lain. Di tempat lain, ada pula saudara kita yang memiliki banyak kekurangan sehingga ia selalu merasa bahwa dirinya-lah orang yang paling menderita se-dunia. Dan ternyata, di tempat yang lainnya lagi ada saudara kita (hm… banyak juga saudaranya :p) yang merasa cukup dengan dirinya, dia memiliki beberapa kelebihan dan beberapa kekurangan, sehingga dia merasa tidak perlu berbuat apa-apa.
Mungkin ada salah satu dari kita yang sama dengan saudara-saudara kita di atas. Jika harus memilih, kita akan memilih menjadi yang mana? Saudara 1, saudara 2 atau saudara 3? Hm… saya harap ada yang menyarankan untuk menjadi saudara yang ke-4.
Kita seharusnya tidak perlu menyombongkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki, karena pasti ada yang lebih dari kita. Kita juga tidak perlu meratapi kekurangan-kekurangan kita, karena saya percaya sekurang-kurangnya seseorang masih ada yang lebih kurang. Dan lepas dari kedua alasan itu, alasan kita tidak perlu menyombongkan kelebihan atau meratapi kekurangan, karena kita semua SAMA di hadapan Tuhan. Tuhan tidak pernah melihat apakah kita cantik atau jelek, apakah kita kaya atau miskin, Tuhan selalu menyayangi kita. Daripada kita menyombongkan kelebihan kita, lebih baik kita berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan kita pun tidak perlu meratapi kekurangan kita, lebih baik kita jadikan kekurangan itu sebagai cambuk agar kita menjadi lebih baik lagi sesuai dengan kemampuan kita. Jangan cepat puas dengan apa yang kita miliki, segalanya masih dapat dibuat menjadi lebih baik, dan jadilah berkat bagi orang lain untuk kemuliaan Tuhanmu.
Jika saya boleh berpendapat, Kelebihan dan kekurangan itu sesungguhnya relatif. Bagi orang lain mungkin mempunyai badan gemuk itu kekurangan, tetapi bagi yang lain bisa jadi itu adalah suatu kelebihan (maksudnya kelebihan berat badan. :p). Karena itu apa yang ada pada diri kita cobalah untuk di syukuri, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita dan kadang kita meragukannya, karena kita hanya melihat sebuah potongan kecil dari kehidupan kita.
Jangan pernah iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Entah itu talenta, harta, ataupun kuasa. Setialah pada apa yang menjadi panggilan hidup kita, karena perbedaan yang ada adalah untuk saling melengkapi satu sama lain. (bagi teman-teman kristiani bisa membaca Roma 12)
Jadi, ayo kita bersama-sama belajar untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan kita sebagai penguat dan ciri khas kita. Jangan biarkan hal itu menjadi pelemah kehidupan kita. Jangan pernah takut atau malu untuk menunjukkan siapa diri kita. “INILAH AKU! Aku bukanlah orang yang sempurna, tetapi aku adalah kesayangan Tuhan yang maha Sempurna.”
Begitu dulu ya sahabat inspirasi? Tuhan tidak pernah mensyaratkan sesuatu agar kita dapat memperoleh kasihNya, karena Dia tulus mengasihi kita. Semoga catatan ini dapat menjadi sinar harapan yang mencerahkan pemahaman kita.
Terimakasih dan Tuhan memberkati.

0 komentar:

Posting Komentar